PERANG IKLAN KARTU AS VS XL

Iklan sudah menjadi bagian hidup kita, itu sudah tidak bisa di pungkiri. Bahkan iklan pun sudah memberi kehidupan bagi berbagai sektor, baik secara langsung maupun tidak. Mulai dari jasa advertising, percetakan, media, aktor/aktris yang menjadi bintang iklan dan masih banyak bidang lain yang menangguk keuntungan.
Jika kita masuk ke pembicaraan masalah 'perang iklan', ingatan kita akan menuju pada dua operator yang lagi gencar-gencarnya melakukan serangan yaitu XL (PT Excelcomindo Pratama) dan Kartu As (PT. Telekomunikasi Seluler). Dari hari ke hari serangan kian tajam dan memanas, namun apakah kita, sebagai konsumen, merasa diuntungkan?


Ronde pertama dimulai dengan membelotnya komedian Sule ke Kartu As, setelah sebelumnya menjadi objek penderita di iklan TVC XL, saat itu ada dialog dimana Sule di "hina"  fisiknya oleh seorang bocah (yang diperankan Baim), tag line yang sangat menusuk adalah pada saat Sule megatakan "...Jangan mau diboongin anak kecil!!",... apalagi setelah itu ada seorang anak kecil dengan penampilan mirip Baim turut membantu meyakinkan pemirsa dengan ucapan " ...Ternyata kartu As paling murah ya om Sule ?..."

Level berikutnya, pihak XL sepertinya tidak mau terpancing, dengan menawarkan konsep baru dalam strategi promosinya. Sementara Kartu As sepertinya ingin memanfaatkan hiruk pikuk kemenangan grup Klantink pada program Indonesia Mencari Bakat Trans TV, sehingga gema peperangan sedikit mendingin.


Sampai akhirnya sekarang, saat XL merilis promo TVC versi "Kuntilanak" , pihak Kartu As seperti gatal tangannya untuk tidak mengganggu. Dirilislah iklan versi Putri tidur untuk mengganggu XL, padahal dalam waktu yang bersamaan Kartu As sekarang masih menebar iklan versi sma*sh, boy band pendatang baru yang sedang naik daun di tanah air saat ini.


Perang iklan bukan hanya iklan televisi, tapi juga pamflet bahkan di radio. Bahkan iklan versi radio, XL berani ngejek Kartu As, Esia dan IM3 sekaligus.

iklan XL di radio: setting mungkin di kelas, antrian dokter atau apalah yang jelas menggunakan nomor antrian.
wanita: nomor 1 (tarifnya esia)
rame: nggak ada bu..
wanita: nomor 20 (tarifnya Kartu As)
rame: nggak ada bu..
wanita: nomor 24
rame: nggak ada bu..
wanita: disini rame kenapa nggak ada semua, bapak2 ibu2 adik2 ngambil nomor berapa?
rame: kita semua ngambil nomor O bu..
terus ada penjelasan intinya Rp 0 untuk 30 detik pertama..

hahaha... apakah kita akan menelpon 30 detik, matiin, telpon telpon lagi 30 detik matiin lagi begitu seterusnya?

Saya pernah menggunakan Kartu As, yang mengklaim Rp 20/menit langsung dr menit pertama, belum pernah sekalipun menikmatinya. Entah bagaimana caranya, mungkin saya yang kurang tahu. yang saya tahu emang ada cara untuk telpon Rp 1000/10 menit dengan cara menambahkan #1+nomor tujuan itu juga hanya berlaku untuk nomor telkomsel (kartu As, Simpati dan Halo). Tarif internet masih Rp 5/kb kecuali dengan registrasi dahulu, bisa dapat Rp 1000/MB.

atau kemaren melalui *100# >>paket sejam seribu>> hanya ada pilihan 1. sejam siang Rp 1000 60 mnt s.d 16.59 dan 2. sejam malam 60 mnt s.d 23.59 ketika dipilih ada sms notifikasi Permintaan anda sedang diproses dan beberapa jam kemudian ada sms notifikasi lagi yang intinya mengatakan server sibuk, coba lagi esok. atau sejenis.

Kreatifitas Marketer sangat dipertaruhkan dalam menggaet konsumen, namun alangkah baiknya jika etita tetap diperhatikan.
Mungkin iklan tetaplah iklan, yang hanya bermanfaat untuk menjaring konsumen, dan terkadang tidak bermanfaat bagi konsumen.